"KARYA SISWA DAN GURU": Praktik Biologi Siswa Kelas X SMAN 42 Jakarta di Ocean Dream Samudra Taman Impian Jaya Ancol Selasa, 23 April 2013

Senin, 29 April 2013

Praktik Biologi Siswa Kelas X SMAN 42 Jakarta di Ocean Dream Samudra Taman Impian Jaya Ancol Selasa, 23 April 2013

Denmas Priyadi Blog | Selasa, 23 April 2013 | 09:38 WIB

Kepala Sekolah, Drs. H. Luthfi, MM memberi arahan kepada seluruh siswa kelas X

Di pagi hari yang cerah tepat pukul 06:30 WIB, saat Matahari pagi tebarkan sinarnya yang putih kekuningan, seluruh siswa dan para wali kelas X-1 s/d X-8 SMA Negeri 42 Jakarta berkumpul di lapangan olah raga untuk mendengarkan pengarahan dari kepala sekolah dalam rangka program mata pelajaran biologi melakukan kegiatan pembelajaran praktik biologi di TIJA (Taman Impian Jaya Ancol). Nampak seluruh siswa dan guru wali kelas begitu antusias mendengarkan pengarahan dari Kepala Sekolah, Drs. H. Luthfi,M.M.

Menuju lokasi Ocean Dream Samudra

Tepat pukul 06:45, didampingi para wali kelasnya masing-masing, seluruh siswa kelas X, mulai dari kelas X-1 sampai dengan kelas X-8 berangkat menuju ke Bus. Enam buah bus telah disediakan oleh para guru biologi selaku penyelenggara acara. Tepat pukul 7.15 keenam buah bus berangkat menuju Taman Impian Jaya Ancol yang disertai lambaian tangan kepala sekolah, Drs.H.Luthfi,M.M dan staf kesiswaan, Kesabaran Wau di halaman depan sekolah.

Siswa mendengarkan menerima tugas mengerjakan LKS tentang biota laut

Sekitar pukul 8.30 bus tiba di Ancol. Setelah mengurus segala sesuatunya oleh ibu Hj. Halimah selaku koordinator acara kepada petugas TIJA, seluruh siswa menuju arena kolam lumba-lumba untuk mendengarkan materi pembelajaran yang akan disampaikan dan menerima satu paket LKS untuk dikerjakan terkait materi tentang biota laut.


Siswa santai foto bersama dan makan siang bersama

Jalan-jalan sambil gembira ria

Bercanda, bersalaman dengan lumba-lumba

Tepat pukul 12:00 seluruh siswa dan guru menikmati acara makan siang bersama di kantin yang sudah ditentukan oleh petugas TIJA melalui kupon yang sudah didistribusikan sebelumnya. Setelah melakukan sholat di masjid yang ada, para siswa dan guru menikmati acara bebas hingga pukul 15:00 WIB. Dalam acara bebas tersebut berbagai paket materi dan bermacam atraksi dari mulai atraksi lumba-lumba sampai menonton film 4 dimensi telah dinikmati oleh seluruh siswa maupun para guru wali kelas dan guru biologi selaku penyelenggara. Dalam komentarnya, mereka semuapara siswa dan guru wali kelas selaku pembina dan yang mengawasi para siswanya dalam praktik biologi di luar kelas itu merasa puas. Dan acara ini hendaknya bisa dilakukan pada setiap tahun atau bila memungkinkan dilakukan dalam 2 kali dalam setahun.

Pukul 15:20 WIB seluruh siswa dan guru menuju kendaraan bus yang berada di lokasi parkiran dan langsung menaiki busnya masing-masing. Di dalam bus, guru wali kelas mengabsen siswa untuk menchek apakah masih ada siswa yang belum tiba di bus. Setelah semua dirasa cukup, tidak ada kendala dan halangan yang mengkhawatirkan, maka sang sopir bus menstarter kendaraan busnya. Dan bus pun berangkat meluncur menuju ke SMA Negeri 42 yang berlokasi di daerah Halim Perdanakusuma Jakarta.

Tepat pukul 16:15 bus tiba di SMAN 42. Seluruh siswa dan guru turun dari bus, dan berkemas-kemas mengecek barang-barang yang dibawanya untuk kembali ke rumahnya masing-masing.

Laporan:

Slamet Priyadi guru wali kelas X-7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Belajar Itu Seni Untuk Mengembangkan diri"

Selasa, 16 April 2013 - Karya Siswa Dan Guru - 17:21 WIB - Jika anda pernah membaca buku Ma’alim fit ath-Tharik, tulisan Sayyid Quthb yang terkenal itu, pasti anda pun akan berdecak kagum. Dalam bukunya beliau memaparkan kepada kita tentang bagaimana kehebatan, keluarbiasaan prilaku belajar dari para generasi sahabat Nabi Muhammad Rasulullah SAW. Sehingga dengan kehebatan dan keluarbiasaannya dalam perilaku belajar itu, mereka generasi pertama Islam mampu melakukan pembaharuan-pembaharuan dalam kemajuan peradaban dunia. Dalam bukunya itu Sayyid Quthb lebih lanjut mengatakan,

“Kehebatan generasi sahabat bukan semata-mata karena di sana ada Rasulullah, sebab jika ini jawabannya berarti Islam tidak rahmatan lil’alamin. Kehebatan mereka terletak pada semangat mereka untuk belajar lalu secara maksimal berupaya mengamalkannya”.

Nah jika demikian, ini artinya prilaku proses belajar yang kita lakukan tidak berhenti hanya pada mempelajari sesuatu saja, melainkan harus dibarengi pula dengan praktiknya, belajar untuk mengaplikasikannya. Dengan begitu kita memperoleh jawaban atas adanya fakta social yang kontradiktif antara pengetahuan yang dimiliki dengan sketsa pikir dan sikap prilaku dalam keseharian kita.

Dari generasi pertama Islam, generasi sahabat Rasulullah yang sangat mengedepankan perilaku belajar itu telah memberikan pandangan kepada kita tentang “learning how to think”, belajar bagaimana untuk memahami. Mereka sangat haus akan pengetahuan, dan semangat mereka untuk mempelajari sesuatu dan belajar tentang sesuatu tidak mengenal kata selesai. Ya, belajar itu sepanjang hayat. Selain itu, mereka juga memberi contoh teladan kepada kita agar “learning how to do”, belajar bagaimana untuk melakukan dan mempraktikkan ilmu yang sudah didapat dalam perilaku belajar, dalam keseharian kita secara realita dan senyatanya. Dan, semuanya itu tentu harus pula dilambari dengan prilaku religius. Artinya, dari apa pun yang sudah kita pelajari harus mampu menjadi acuan dalam berpikir, berperilaku dan bersikap di dalam keseharian kita. (transfer of learning).

Referensi

Dwi Budiyanto. 2009. “Prophetic Learning”. Yogyakarta: Pro-U Media.

Penulis

Slamet Priyadi