Jumat, 12 April 2013

Kumpulan Puisi Karya Siswa



Denmas Priyadi Blog│Jumat, 15 April 2013│11:45 WIB


Hadiah Milad Buat Ayah

Karya: Haura Rahmani X-1

Ayah…

Hari ini aku sengaja menemuimu tepat di hari ulang tahunmu

Sungguh aku terasa sejuk di sini

dengan semilir angin yang berhembus perlahan

Di bawah pohon kamboja di depan nisanmu

Dan, hanya sebait puisi ini yang bisa aku persembahkan

Dan aku perdengarkan



Ayah…

Kepergianmu mengajarkan aku tentang pentingnya arti kehidupan

Kepergianmu mendewasakan aku tentang arti perjuangan dan pengorbanan

Kepergianmu menyadarkan aku betapa pentingnya arti cinta dan ketulusan

Engkaulah penguat hati ini,  yang telah menjadikan aku wanita tegar,

Wanita yang sabar, wanita yang tak mudah menyerah



Ya, Allah…

Engkau Maha Pendengar

Dan… perkenankanlah permohonan kami



Ya, Ghofur…

Engkau Maha Pengampun

Dan… ampunilah segala kesalahan dan dosa ayah kami



Ya, Majid…

Tempatkanlah dia di kemuliaan-Mu

Karena di sisi-Mu lah tempat kemuliaan kami

Amieeen…



Halim Perdanakusuma, 09 April 2013


Penerang Hidupku

Karya: Rosida Yahya X-4

Sang Fajar tersenyum basuh kehangatan

Menyapa hari dalam gelapnya pagi

Mengusir kabut yang menerpa hati

Bagai permata jiwa mengalun nan syahdu belaian kasih

Dari sosok wanita berhati ba’ malaikat

yang tak pernah mengeluh walau sesaat

hanya untuk membesarkanku



Ibu…

Enam belas tahun sudah kau membesarkan aku

Bercucur peluh dan keringat bersusu kasih samudra kalbu

Kau tetap semangati aku ‘tuk lewati kerasnya jalan berbatu,

Kau tetap semangati aku ‘tuk turuni terjalnya lembah kehidupan



Ibu…

Engkau bagai pelangi yang mewarnai hatiku

Kau mampu dan bisa berperan sebagai apa saja

Menjadi sang suri tauladan, sahabat, ayah, guru bahkan sang idola

Meskipun sudah tak terhitung aku menyakitimu

Dengan tingkah polahku yang tak terpuji

Namun hatimu tetap bening, putih, bersih selembut kapas



Ibu…

Lewat gores-gores coretan tangan ini

Aku letakkan secangkir harapan yang tulus murni

Maafkanlah segala dosa-dosaku yang semakin menggunung

Maafkan segala salahku yang seluas samudra

Maafkan segala perilaku aku yang tak patut

Dan, terima kasih atas segala budi dan jasamu yang tak terhingga

Ibu… kau adalah segalanya bagiku



Gudangseng, 10 April 2013




Bahagiaku Syurga Mereka, Deritaku Pilu Mereka

Karya: Syifa Harumi X-4

Aku berdiri di sebuah jalan setapak yang gelap

Pandanganku tertuju pada dua orang di kejauhan sana

Dengan senyuman yang taka sing di mataku

Dua orang yang sangat aku hargai

Dua orang yang sangat aku hormati, cintai dan aku sayangi

Ya, mereka adalah ibuku dan ayahku



Dengan langkah semangat disertai senyuman hangat

Aku hampiri mereka penuh rasa kasih dan hormat

Seiring langkahku, tergiang di telinga, terlintas di mata

Betapa perjuangan dan pengorbanan ibu dan ayah

Dalam membesarkanku yang tanpa menuntut balasan

Bahkan setulusnya memberikan aka kasih dan sayang



Sungguh aku jadi malu, tak mau berterimakasih bahkan berdosa

Dengan apa yang telah aku perlakukan kepada mereka

Sering mengumpat, berkata kasar dan berdusta

Namun tak sedikit pun mereka marah

Bahkan dengan ramah penuh kasih yang melimpah

Selalu sebut namaku dalam doanya



Ya, Tuhan…

Maafkanlah atas segala kekeliruan

Ampuninilah atas segala dosa kedurhakaan

Terhadap ibu dan ayahku

Amieeen…



Jatiasih, 10 April 2013



Kebanggaan

Karya: Haura Rahmani X-1

Wahai ikhwan yang melukiskan rindu atas kedamaian syurga

Atas nama Rabb ku, aku ingin mencintaimu karena-Nya

Mengukir nama indahmu di bawah langit cinta-Nya

Menulis hikmah dari pertemuan aku dan dirimu di atas sajadah cinta



Andai harus aku jabarkan bait-bait hati yang tersembunyi seperti akhwat lainnya

Sungguh tak cukup waktu yang Tuhan titipkan untuk semua cerita

Hingga aku termasuk akhwat yang merugi karenanya



Atas nama titah Tuhanku

Cukupku cintamu dengan sederhana

Sepanjang hidup, aku ingin akidah kasih yang ada ini diridhoi-Nya

Tak perlu bagiku kau sampaikan gemuruh rindu itu dalam nyata

Cukuplah kau jaga hijabku tanpa kata cinta



Jika hati ini harus marah karena diammu untukku

Sungguh, jangan kau dekati hati yang tak pernah menghargaimu ini

Sungguh, karena cinta ini aku malu pada Tuhanku

Berlumur noda atas cinta yang bukan hakku dan dirimu



Wahai ikhwan yang telah menyentuh hatiku

Aku tak mengenali cinta dalam lisan

Karena bukan itu yang namanya cinta karena-Nya

Jika kau mencintaiku, cintailah aku dalam diammu

Jagalah hijab cinta antara kau dan aku

Dan jika saatnya tiba, Allah akan taqdirkan aku untukmu



Jakarta, 9 april 2013

Posted:
 Slamet Priyadi di Kp. Pangarakan - Bogor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar