Umat Hindu merayakan Hari Suci Kuningan |
ANTARANEWS.com - Sabtu, 02 November 2013 - Denpasar (Antara) - Umat
Hindu Dharma di Bali, Sabtu, merayakan Hari suci Kuningan, rangkaian Hari Raya
Galungan yang bermakna memperingati kemenangan Dharma (kebaikan) melawaan
Adharma (keburukan).
Pada hari
raya yang jatuh 10 hari setelah Galungan itu, umat Hindu menghaturkan sesaji di
Pura, tempat suci umat Hindu maupun di merajan, tempat suci milik keluarga
masing-masing. Umat Hindu
di Kota Denpasar dan sekitarnya setelah melakukan persembahyangan di tempat
suci keluarga, kemudian melakukan kegiatan yang sama di Pura Jagatnatha di
jantung Kota Denpasar. Setelah
persembahyangan di Pura Jagatnatha, mereka melakukan hal yang sama ke Pura
Sakenan, Kelurahan Serangan, sekitar 12 kilometer selatan Kota Denpasar. Dengan
mengenakan busana adat Bali, umat berduyun-duyun ke Pura Sakenan, tempat suci
yang sebelumnya terpisah dengan daratan Pulau Dewata, sehingga umat Hindu yang
bersembahyang di tempat itu sebelum tahun 2000, harus menggunakan jasa perahu
motor atau jukung. Namun, saat
ini lokasi tersebut menyatu dengan daratan Pulau Bali, berkat pengerukan dan
perluasan yang dilakukan bekerja sam dengan satu perusahaan swasta nasional.
Daerah tersebut, saat ini menyatu dengan daratan Bali.
Masyarakat
secara mudah dapat menjangkau lokasi pura dengan kendaraan bermotor. Hari Raya
Kuningan jatuh bertepatan dengan upacara besar (piodalan) di Pura Sakenan. Pura
Sakenan, salah satu Pura "Sad Kahyangan" (pura besar) memiliki
keunikan dan keistimewaan dibandingkan dengan tempat suci lainnya di Pulau
Dewata, yakni terdapat "Persada" berupa bangunan yang
bertingkat-tingkat seperti limas.
Menurut
catatan sejarah, pura Sakenan dibangun oleh Asthapaka, seorang pendeta Buddha.
Hal itu dilakukan karena sang pendeta kagum akan keindahan laut terpadu dengan
keindahan daratan.
Sang pendeta
merasakan bahwa di tempat itu ada suatu kekuatan suci yang baik untuk memuja
Tuhan demi keselamatan dan kesejahteraan manausia.
Ketua
Program Studi Pascasarjana Institut Hindu Dharma Indonesia Negeri (IHDN)
Denpasar Dr I Ketut Sumadi mengharapkan umat Hindu pada Hari Suci Kuningan agar
mampu mendekatkan diri dengan Tuhan Yang Maha Esa untuk mendapatkan sinar suci. Selain itu,
memohon kemakmuran (amertha), mengasah kemampuan intelektual, dan memperhalus
budi pekerti. Umat Hindu pada Hari Suci Kuningan juga menghormati para leluhur
dengan harapan kehidupan saat ini menjadi lebih baik ketimbang masa lalu. "Leluhur
telah berjasa dalam memenangkan kebaikan dan menegakkan kebenaran termasuk
menjaga keserasian dan keharmonisan antara sesama manusia, lingkungan, dan
Tuhan Yang Maha Esa," ujar Ketut Sumadi.(tp)